STUDI KEPUSTAKAAN KOMUNIKASI MASSA
1. Tinjauan Surat kabar Republika dan Suara Pembaruan tentang organisasi perusahaan dan keredaksian kedua koran tersebut, maupun isi serta gaya bahasa dari kedua surat kabar adalah sebagai berikut :
1. Tinjauan Surat kabar Republika dan Suara Pembaruan tentang organisasi perusahaan dan keredaksian kedua koran tersebut, maupun isi serta gaya bahasa dari kedua surat kabar adalah sebagai berikut :
Surat kabar merupakan media informasi yang paling intensif berdialog dengan masyarakat (pembaca). Surat kabar tidak hanya menyajikan berbagai informasi penting, tetapi juga berbagai gagasan pencerdasan dan pemberdayaan masyarakat (pembaca). Ditambah fungsi kontrol yang diembannya, surat kabar menjadi media yang sangat penting dalam pembentukan opini publik dan bahkan agen perubahan.
Di Indonesia terdapat ratusan surat kabar harian yang terbit sebagian besar pagi, dan sebagian kecil lainnya sore. Di antara ratusan surat kabar tersebut yang cukup menonjol dan sekaligus mewakili dua tipologi yang secara diametrial sangat berbeda, adalah surat kabar Republika yang mewakili surat kabar yang terbit pagi dan beraliran islam serta surat kabar Suara Pembaruan yang mewakili surat kabar yang terbit sore dan beraliran nasrani. Kedua surat kabar tersebut secara umum terletak pada aspel isinya, sedangkan untuk tampilan fisik keduanya relatif sama. Berikut akan diulas secara singkat mengenai perbedaan dari kedua surat kabar tersebut.
a. Harian Republika.Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan tersebut merupakan puncak dari upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh berbagai langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Kemudian surat kabar Republika terbit perdana pada 4 Januari 1993.
Republika berdiri di bawah bendera PT. Abdi Bangsa. PT. Abdi bangsa selanjutnya menjadi holding company, dan Republika berada di bawah bendera PT. Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT. Abdi Bangsa. Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Visi dan Misi surat kabar Republika
VisiRepublika berdiri di bawah bendera PT. Abdi Bangsa. PT. Abdi bangsa selanjutnya menjadi holding company, dan Republika berada di bawah bendera PT. Republika Media Mandiri, salah satu anak perusahaan PT. Abdi Bangsa. Walau berganti kepemilikan, Republika tak mengalami perubahan visi maupun misi. Namun harus diakui, ada perbedaan gaya dibandingkan dengan sebelumnya. Sentuhan bisnis dan independensi Republika menjadi lebih kuat. Karena itu, secara bisnis, koran ini terus berkembang menjadi makin profesional dan matang sebagai koran nasional untuk komunitas muslim.
Visi dan Misi surat kabar Republika
Menjadikan Republika sebagai koran umat yang terpercaya dan mengedepankan nilai-nilai universal yang sejuk, toleran, damai, cerdas, dan profesional, namun mempunyai prinsip dalam keterlibatannya menjaga persatuan Bangsa dan kepentingan umat Islam yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin.
Misi
- Menciptakan dan menghidupkan sistem manajemen yang efisien dan efektif, serta mampu dipertanggungjawabkan secara profesional.
- Meningkatkan budaya kerja yang sehat dan transparan.
- Meningkatkan kinerja dengan menciptakan sistem manajemen yang kondusif dan profesional.
- Meningkatkan penjualan iklan dan koran, sementara menekan biaya operasional.
- Memprioritaskan pengembangan pemasaran Republika di jabodetabek, tanpa harus mematikan di daerah yang sudah ada.
- Merajut tali persaudaraan dengan organisasi-organisasi Islam di Indonesia.
- Bekerja sama dengan mitra usaha di dalam pengembangan pasar Republika di luar pulau jawa.
- Mengamati peluang pengembangan ”KORAN KOMUNITAS”
- Menjadikan PT. Republika Media Mandiri sebagai ”sister company” yang sehat.
b. Harian Suara Pembaruan
Suara Pembaruan adalah sebuah surat kabar Indonesia yang berbasis di Jakarta. Surat kabar ini terbit pada sore hari. Suara pembaruan terbit pertama kali pada tanggal 27 April 1961 dengan nama Sinar Harapan yang dikelola oleh PT. Sinar Kasih. Pada tahun 1986, dunia surat kabar Indonesia terguncang, ketika harian umum ini dicabut izin terbitnya oleh pemerintah Orde baru. Namun pemimpin umum PT. Sinar Kasih terus mencari cara untuk bisa kembali menerbitkan Sinar Harapan. Akhirnya pada tanggal 4 Februari 1987 setelah negosiasi panjang dengan pihak pemerintah, pengelola diijinkan kembali menerbitkan koran dengan nama baru, yaitu Suara Pembaruan dengan nama penerbit baru yakni PT. Media Interaksi utama. Koran baru ini memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan koran sebelumnya termasuk logo dan rubrikasinya.
Setelah era reformasi, beberapa pihak di internal Suara Pembaruan keluar dan menerbitkan kembali Sinar Harapan , sehingga saat ini kedua koran ini yang pada dasarnya dari akar yang sama bersaing di pasar koran sore. Suara Pembaruan sendiri terbit setiap hari dengan edisi Minggu nya sudah diedarkan di pasar berbarengan dengan edisi Sabtu sore.
Tidak seperti edisi hariannya yang penuh dengan berita berat seperti politik, ekonomi, hukum dan lain-lain, edisi Minggu Suara Pembaruan bercorak lebih santai dan soft. Beritanya dikemas lebih ringan untuk menemani akhir pekan para pembacanya. Sejak tahun 2006, Suara Pembaruan memiliki kemitraan strategis dengan Globe Media Group, sebuah grup penerbit yang mengelola beberapa media cetak diantaranya koran bisnis Investor Daily, Majalah Investor, majalah Globe Asia, dan koran berbahasa Inggris The Jakarta Globe. Seperti halnya koran-koran mainstream pada umumnya, Suara Pembaruan terbit dalam versi cetak, versi online (www.suarapembaruan.com) dan versi e-paper (epaper.suarapembaruan.com). Peredaran Suara Pembaruan meliputi sekitar 85% di Jabodetabek dan 15% di kota-kota lain di Indonesia. Banyak kalangan menilai Suara Pembaruan adalah koran sore terbesar di Indonesia. Menurut Nielsen Media Research, profil pembaca Suara Pembaruan adalah pria (67%), usia 30-39 tahun (51%), usia 20-29 tahun (38%), SES A1, A2 (40%), white collar (56%), blue collar (25%), pendidikan SLTA (58%) dan universitas (25%).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar